MALAM NYADRAN, MACAPAT DI LERENG GUNUNG PENGANTENAN
Gedangsari,--Tirakatan malam nyadran yg dilaksanakan di Lereng
Gunung Penganten atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gunung Genthong, yg terletak
di dusun Manggung desa Ngalang kecamatan Gedangsari ini mengusung tema "cegah pawungon" atau dalam bahasa
masyarakat sekitar disebut dengan "lek-lekan" atau begadang. Acara tahunan ini menjadi
pintu gerbang pembuka dari acara puncak yaitu bersih desa ( rasulan ) pada bulan
juli mendatang. Nyadran biasanya dilaksanakan setiap hari selasa kliwon,
selapan (35hari) sebelum acara puncak itu digelar. Acara malam nyadran ini
biasanya di isi dengan kegiatan macapat yang di ikuti oleh seluruh warga
masyarakat Ngalang yang terdiri dari 14 dusun, termasuk perangkat desa.
Acara macapat ini digelar
di lereng Gunung Gentong tepatnya di "gadean". Gadean adalah tempat
singgah Prabu Brawijaya ke 5. Konon katanya tempat ini adalah tempat
pelarian Prabu Brawijaya bersama Patihnya Haryo Bangah dan ketiga hewan
peliharaannya yaitu Kuda Sembrani , burung perkutut putih dan anjing pasca
runtuhnya kerajaan Majapahit. Tujuan diadakannya malam tirakatan ini
adalah untuk memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya diberi kelancaran dalam menyongsong
acara bersih desa Ngalang.
Setelah acara nyadran selesai dilakukan, maka akan dilaksanakan pembuatan jubungan "gubug gede" yg biasanya di mulai pembuatannya pada
hari Minggu Pahing atau Senin pahing. Pembuatan jubungan itu dilakukan
oleh seluruh warga desa Ngalang secara bergiliran dijadwal sesuai dengan
dusunnya masing-masing.
"Kegiatan tahunan ini
dilakukan guna untuk memohon doa kelancaran acara kpd yg Kuasa dan
sekaligur melestarikan budaya yg sudah turun menurun" kata dukuh
manggung, Supartono saat ditemui di lokasi Macapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar