WELCOME TO MY BLOGG

Senin, 25 Mei 2015

MALAM NYADRAN, MACAPAT DI LERENG GUNUNG PENGANTENAN

Gedangsari,--Tirakatan malam nyadran yg dilaksanakan di Lereng Gunung Penganten atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gunung Genthong, yg terletak di dusun Manggung desa Ngalang kecamatan Gedangsari ini mengusung tema "cegah pawungon" atau dalam bahasa masyarakat sekitar disebut dengan "lek-lekan" atau begadang. Acara tahunan ini menjadi pintu gerbang pembuka dari acara puncak yaitu bersih desa ( rasulan ) pada bulan juli mendatang. Nyadran biasanya dilaksanakan setiap hari selasa kliwon, selapan (35hari) sebelum acara puncak itu digelar. Acara malam nyadran ini biasanya di isi dengan kegiatan macapat yang di ikuti oleh seluruh warga masyarakat Ngalang yang terdiri dari 14 dusun, termasuk perangkat desa.

 


Acara macapat ini digelar di lereng Gunung Gentong tepatnya di "gadean". Gadean adalah tempat singgah Prabu Brawijaya ke 5. Konon katanya tempat ini adalah tempat pelarian Prabu Brawijaya bersama Patihnya Haryo Bangah dan ketiga hewan peliharaannya yaitu Kuda Sembrani , burung perkutut putih dan anjing pasca runtuhnya kerajaan Majapahit. Tujuan diadakannya malam tirakatan ini adalah untuk memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya diberi kelancaran dalam menyongsong acara bersih desa Ngalang.

Setelah acara nyadran selesai dilakukan, maka akan dilaksanakan pembuatan jubungan "gubug gede" yg biasanya di mulai pembuatannya pada hari Minggu Pahing atau Senin pahing. Pembuatan jubungan itu dilakukan oleh seluruh warga desa Ngalang secara bergiliran dijadwal sesuai dengan dusunnya masing-masing.

"Kegiatan tahunan ini dilakukan guna untuk memohon doa kelancaran acara kpd yg Kuasa dan sekaligur melestarikan budaya yg sudah turun menurun" kata dukuh manggung, Supartono saat ditemui di lokasi Macapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar