Senin, 03 Juni 2013
DUSUN NGALANG, DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANGSARI
Padukuhan Ngalang adalah salah satu dusun yang menjadi pusat dari Kelurahan Ngalang Kecamatan Gedangsari. Padukuhan Ngalang Terdapat 122 KK yang terbagi menjadi 4 RT. Padukuhan Ngalang dikenal sebagai Jantung dari Kelurahan Ngalang dikarenakan semua kegiatan yang bersangkutan dengan Kelurahan semua terpusat di kelurahan Ngalang. Pesonanya yang indah dan warganya yang ramah.
Seperti kebanyakan tempat, Kelurahan Ngalang juga mempunyai sejarah. Menurut sesepuh, sejarah Kelurahan Ngalang bermula pada lakon Babat Nongko Doyong Wonoasri yang kemudian dikenal dengan Wonosari.Peristiwa bermula dengan perang yang terjadi antara Demang Wonopawiro dengan demang Puspowiligo. Demang Wonopawiro yang di bagi menjadi 4 pasukan, yang terdiri dari pasukan Timur, Tengah, Selatan dan Utara. Semua pasukan dikerahkan untuk mencari Demang Puspowilogo yang tiba-tiba menghilang. Pasukan Utara yang paling jauh berhenti di sebuah kampung, yang diberi nama Desa Ngalang karena tempat pemberhentian tersebut dirasa terlalu berputar-putar dan sangat jauh, sehingga sampai bertemulah keempat pasukan tersebut disebuah desa yang diberi nama pathuk.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bertani.Para petani mengolah sawah dan ladang, baik itu milik pribadi maupun milik pemerintah.Tanaman yang ditanam oleh para petani adalah Padi dan Palawija.Pada umumnya petani hanya bercocok tanam pada musim penghujan saja, karena pengairan di Padukuhan Ngalang cukup sulit.
Tingkat pendidikan penduduk cukup baik,walaupun kebanyakan penduduk hanya lulusan SD dan SMP namun daya pikir masyarakat dalam upaya membangun desa sangat baik karena adanya pemimpin yang mengarahkan dan mengayomi masyarakatnya. Selain itu pada Padukuhan Ngalang sering kli mengadakan sosialisasi untuk menambah daya pengetahuan masyarakat.
Lembaga pendidikan yang berada di Padukuhan Ngalang antara lain sebuah Paud, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama .Dengan adanya 4 lembaga pendidikan tersebut ,generasi muda Padukuhan Ngalang telah mendapat pendidikan yang layak sejak usia dini yang akan berguna bagi diri mereka ,masyarakat dan negara. Mengenai agama ,mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Tetapi ada jugan warga yang menganut agama Kristen dan katolok. Walaupun ada beberapa penduduk yang beragama kristen dan katolik tetapi rasa saling menghargai tetap ada.Beberapa organisasi masyarakat yang masih aktif sampai sekarang adalah kelompok tani Sembodo, kelompok tani wanita Sumber Rejeki ,Karang Taruna,dan kelompok seni Macapatan.
Budaya yang masih dilestarikan oleh penduduk antara lain Rasulan,Ruwahan dan Selikuran. Kesenian yang dilestarikan oleh penduduk yaitu seni Jathilan, Macapat, Gejok Lesung dan Karawitan.
Kesadaran penduduk Padukuhan Ngalang untuk menjaga lingkungan cukup tinggi, meskipun masih ada beberapa warganya tang masih tidak menyadari namun terbukti dengan di adakanya rutinitas kerja bakti membersihkan lingkungan setiap hari minggu atau jumat semua warga mampu menjaga rasa kerjasama dan gotong royong mereka. Di bidang Peternakan, ebanyakan para penduduk mempunyai ternak sapi, kambing atau domba, ikan lele dan ayam yang mereka ternak di rumah. Penduduk Padukuhan Ngalang yang menjadi seorang Wiraswasta cukup banyak pula,tetapi ada beberapa penduduk yang berwirausaha dengan membuka toko kelontong,toko bangunan dll.
Saat ini sarana komunikasi dan transportasi sudah berkembang pesat mempengaruhi penduduk Padukuhan Ngalang. Apabila dulu seorang warga ingin berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh atau sanak saudara maka harus melalui surat atau berhadapan langsung maka kini cukup memakai telepon genggam atau handphone .Penggunaan alat komunikasi tersebut memudahkan komunikasi.
Kenthongan merupakan salah satu alat komunikasi masal yang digunakan dengan cara di pukul menurut kode pemukulan tertentu.Untuk sarana transportasi ,masyarakat semakin mudah bepergian menggunakan sepeda motor,mobil pribadi atau carteran, dan minibus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar